Dolar ditutup melemah tipis pada perdagangan Selasa (21/12), ditengah minimnya data dan hanya terfokus pada kekhawatiran pasar seputar lonjakan kasus Omicron di Amerika yang mendominasi lebih dari 70% infeksi virus Korona.
Dolar ditutup melemah sekitar 5 poin atau 0.06% berakhir pada level 96.46, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 96.64 dan serendah 96.34. Dipasar mata uang utamanya lainnya, AUD/USD ditutup menguat sebanyak 43 poin atau 0.60% berakhir pada level 0.7152, diuntungkan dari kenaikan harga minyak yang menocba kembali uji level $71 per barrel.
GBP/USD ditutup menguat sebanyak 61 poin atau 0.46% berakhir pada level 1.3266. Poundsterling rebound setelah anjlok pada perdagangan awal pekan lalu dan nampaknya akan cukup rentan terkoreksi kembali dalam pekan ini, karena Investor tengah menghadapi ketakutan tentang penyebaran cepat varian virus corona Omicron yang mendorong PM Inggris Boris JOhnson mungkin akan melakukan pengetatan kembali.
Hari ini, pasar Sterling akan terfokus pada laporan GDP (Q3) Inggris yang akan dirilis pada pukul 14:00 WIB. Sementara itu dipasar Mata uang Eropa, EUR/USD ditutup dengan keuntungan tipis – naik hanya sekitar 5 poin atau 0.04% berakhir pada level 1.1278, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi 1.1302 dan serendah 1.1260.
Secara global, malam ini pasar akan terfokus pada laporan GDP Kuartal ke-3 Amerika yang dijadwalkan akan dirilis pada pukul 20:30 WIB. Diikuti oleh rangkaian data Consumer Confidence dan Existing Home Sales AS pada pukul 22:00 WIB.