Harga emas mengakhiri sesi perdagangan akhir tahun 2021 dengan performa yang baik, bertenger pada level tertinggi dalam 1 1/2 bulan terakhir merespon pelemahan Dolar. Sayangnya dalam setahun terakhir emas masih mencatatkan penurunan sebanyak 3.7% menandai penurunan tahunan pertama dalam 6 tahun terakhir.
Selama sesi perdagangan akhir tahun, harga emas mencatatkan kenaikan sebanyak $14.9 atau 0.81% berakhir pada level $1,829.07 per ons, setelah sempat uji terendah $1,814 dan tertinggi $1,830.
Emas berjangka kontrak Februari, ditutup menguat sebanyak $14.50 atau 0.79% berakhir pada level $1,828.60 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan awal tahun 2022, pasar emas akan kembali terfokus pada perkembangan penyebaran virus Corona selama libur tahun baru ditengah beberapa langkah pembatasan yang dilakukan oleh beberapa Negara.
Dari sisi fundamental ekonomi, pasar emas memiliki prospek yang kurang baik karena terfokus pada langkah pengetatan kebijakan moneter oleh Bank-Bank Sentral di Dunia, terutama prospek kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Dalam pekan pertama di tahun ini, pasar emas akan terfokus pada deretan laporan sektor tenaga kerja Amerika diantaranya : ADP Employment Change (Rabu), Jobless Claims (Kamis), Nonfarm Payrolls (Jumat), Unemployment Rate (Jumat) dan risalah pertemuan FOMC Desember pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.