GBP/USD terjatuh setelah data menunjukkan pemulihan Inggris dari pandemi COVID-19 sedikit mengecewakan pada bulan April.
GDP Inggris tercatat naik 27,6% dari rekor tahun lalu ketika virus merajalela, tetapi output ekonomi tetap pada level 3,7 di bawah level padaFebruari 2020 sebelum pandemi memaksa Inggris lockdown. GBP/USD ditutup melemah sebanyak 64 poin atau 0.46% berada pada level 1.4106, setelah sempat uji tertinggi 1.4185.
Sepanjang pekan ini, pasar Sterling akan terfokus pada laporan penjualan ritel Inggris pada Jumat (18/6). Secara global pasar mata uang global akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral AS (The Fed), Bank Sentral Swiss (SNB) dan Bank Sentral Jepang (BOJ).