Dolar diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (10/12) tertekan oleh lemahnya imbal hasil obligasi Amerika karena tingginya spekulasi kenaikan suku bunga Fed dalam pertemuan FOMC pekan ini.
Kekhawatiran investor bahwa Fed akan lebih agresif dalam melakukan pengetatan ekonomi karena laju inflasi yang tinggi menjadi fokus utama pasar selama akhir pekan lalu, dan akan terus menjadi perhatian pasar dalam perdagangan pekan ini.
Dalam data Inflasi AS yang dirilis Jumat (10/12), menunjukkan bahwa Indeks harga konsumen AS meningkat 0,8% bulan lalu setelah melonjak sebanyak 6,8% berdasarkan data tahunan, menandai kenaikan tahunan terbesar sejak Juni 1982.
Dolar ditutup melemah sebanyak 19 poin atau 0.20% berakhir pada level 96.04, setelah sempat uji tertinggi 96.42 dan terendah 95.98. Sementara Imbal hasil obligasi 10-tahun AS tergelincir turun 0,7 basis poin menjadi 1,480%.
Dipasar mata uang utama lainnya, EUR/USD ditutup menguat sebanyak 24 poin atau 0.21% berakhir pada level 1.1313. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 47 poin atau 0.35% berakhir pada level 1.3265. Dan AUD/USD ditutup menguat sebanyak 24 poin atau 0.33% berakhir pada level 0.7168.
Dalam pekan ini, fokus pasar masih akan terfokus pada perkembangan probability kenaikan suku bunga Fed dan percepatan QE. Minggu Pertemuan FOMC akan digelar pada Kamis, 16 Desember. Pertemuan Bank Sentral Eropa dan Inggris juga akan cukup menjadi sorotan investor sepanjang pekan ini.